PRINSIP KERJA
PAGUYUBAN
PAGUYUBAN AL-BANTANI memegang prinsip kerja,
“membantu keluarga miskin agar bisa membantu dirinya dan membantu orang lain” (help people to help themselves and the other).
Arti sempit dari prinsip ini yaitu bahwa paguyuban akan membantu keluarga
miskin agar mereka bisa menolong dirinya atau mandiri, setelah mandiri mereka
juga harus dapat membantu orang lainnya, sehingga orang lain tersebut mandiri,
dan begitu seterusnya. Dengan kata lain, setiap orang yang telah dibantu
mandiri, harus juga membantu yang lainnya untuk mandiri. Atau bahasa lainnya,
setiap orang yang telah dibantu sejahtera, harus membantu orang lainnya untuk
sejahtera. Dalam prinsip ini terkandung dua makna, yaitu :
(1). Paguyuban membantu
keluarga miskin agar ia dapat mandiri, tidak tergantung lagi pada bantuan orang
lain atau paguyuban, dan
(2). Setelah keluarga
tersebut dapat mandiri, ia harus sadar dan perduli untuk membantu orang lain.
Prinsip ini seperti halnya prinsip dagang “multi level marketing”. Ini merupakan
arti sempit sebagai prinsip kerja, bukan dalam arti luas. Sebagai upaya untuk
menggugah kesadaran dari mereka yang telah dibantu, agar sadar dan perduli
untuk membantu yang lainnya.
Karena tidak berarti bahwa setelah satu keluarga
miskin menjadi sejahtera/mandiri, baru dia akan membantu yang lainnya, atau
harus menunggu sejahtera dulu baru bisa membantu. Sesungguhnya bentuk bantuan
tidak saja berupa materi, tetapi juga berupa dukungan, pikiran, tenaga, dan
kebersamaan. Sehingga pada dasarnya siapapun bisa memberikan bantuan selama ada
kesadaran dan keperdulian.
Dalam arti luas, paguyuban pada saat ini telah
menunjukan bahwa pengurus adalah orang-orang yang membangun dirinya dan
membangun orang lain. Orang-orang yang sedang membantu dirinya dan bersamaan
juga membantu orang lain. Paguyuban mampu menunjukkan bahwa keluarga miskin
bukan orang-orang yang hanya bisa menerima, tetapi juga bisa memberi. Keluarga
miskin bukan hanya orang-orang yang dibantu, tetapi juga bisa membantu.
Keluarga miskin bukan hanya sebagai objek, tetapi juga sebagai subjek yang
menentukan nasibnya sendiri.
Tidak ada komentar:
Komentar baru tidak diizinkan.